Tipe-Tipe Klien dalam Dunia Desain Grafis
Yakk.. Tulisan ini berdasarkan kisah nyata yang pernah dialami oleh penulis selama menjadi desainer.
Dalam dunia pekerjaan manapun, sebenernya banyak ditemui berbagai macam tipe klien. Ada yang normal, ada juga yang aneh alias mintanya macem2. Sebenernya sih gak salah juga kalo mereka minta yang aneh2, toh mereka yang bayar. Di tulisan ini, gue membicarakan klien dalam dunia desain grafis, soalnya itu kerjaan gue. Hehehe
Tipe-tipe klien yang pernah gue temuin :
1. Klien yang normal.
Tipe klien kayak gini paling enak. Mereka sepenuhnya mempercayakan tugas kepada sang desainer. Klien hubungin Kita untuk minta dibuatin sebuah desain, misalkan Corporate Identity (termasuk logo, kartu nama, kop surat dan lainnya). Mereka jelasin tentang visi & misi perusahaan, bergerak dalam bidang apa dan konsepnya kayak gimana. Sisanya diserahkan kepada sang desainer untuk menentukan desain yang cocok untuk perusahaannya.
Sang desainer mulai merancang sebuah desain, memikirkan segala aspek yang sesuai dengan konsep, visi & misi perusahaan tersebut. Sebuah desain yang dapat menggambarkan atau melambangkan perusahaan klien.
Kirim beberapa konsep desain ke klien, jelasin maksud dan arti dari desain yang udah dibuat. Kalo ada revisi, paling cuma sedikit. Benerin, kirim lagi dan selesai misi sang desainer.
2. Klien BAWEL
Hmmm... Gak usah diceritain juga sebenernya udah pada bisa bayangin tipe klien kayak gini. Tapi tetep gue tulis biar klien2 model begini pada baca, mudah2an bisa sadar juga sih.
Contoh kasus :
Klien : Mas.. Bisa tolong buatin saya desain untuk kartu nama kantor saya?
Desainer : Oh iya pak, bisa kok pak. Silahkan jelaskan konsep untuk kartu namanya..
Klien : Begini mas, saya mau desainnya yang blablaabkalaaaio3^#*&#*((#(%#)trekk tekk dung cess..
zzzttt zttt bugghhh begghhh.. Begitu mas kira2 yang saya mau.
Desainer : Baik pak, nanti saya buatkan beberapa desain untuk dipilih.
Sang desainer mulai bekerja dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang dia punya. Setiap desainer pasti punya ide yang berbeda-beda untuk memenuhi keinginan klien. Tapi semua desainer pasti melakukan yang terbaik untuk klien nya. Mereka gak asal-asalan dalam mendesain sesuatu, banyak pertimbangan dan nilai-nilai yang mungkin gak diketahui orang lain.
Itulah kenapa mereka bisa menjadi seorang desainer, bukan tukang cendol. Selain desain yang enak dipandang, ada berbagai hal lain yang ditambahkan dalam sebuah desain.
Kembali ke cerita...
Desainer telah menyelesaikan beberapa konsep desain untuk klien, dikirim dan menjelaskan konsep2 desain yang udah dibuat.
Klien : Tett..tut tettt tett *mencet hape*... Siang mas, boleh besok saya ke tempat mas untuk membicarakan desain yang udah dikirim.
Desainer : Baik pak, silahkan datang saja..
Pas ketemu......
Klien : Mas coba dibuka desain yang pertama, ada sedikit yang mau saya tambahkan.. (Gue ulang : ada SEDIKIT yang mau saya tambahkan)
Desainer : Oke pak... Ini pak desain yang kemarin.
Klien : Ini mas, pertama mungkin font nya dirubah soalnya blaa blaa blaa croott ceekk (*&#(*)((()()()#(&**&* zzzzzzzztttt
Kedua, warnanya backgroundnya diganti kuning aja mas biar cerah, terus warna fontnya meraahh supaya keliatan aahhh ahhh beggghhh bugghhh ccesss cesss teekk teekk ceess *#(#*)(#*#)#)(*..
Ketiga ..............................................*($$&%&(**%$(*%$%*(*%
Terus tambahin *###*#*#(*#(*)##)(#)(\\
Desainer : *ngelus dada... Dada sendiri pastinya, bukan dada orang..
Klien : Nah.. Udah oke nih mas..
Desainer : *ngelus paha... Eh dada (lagi)... Ngapain dari kemaren gue puyeng2 mikirin konsep yang bla bla blaa....
Dan hasilnya... Kartu namanya malah kayak spanduk kampanye. Yaah ikutin ajalah maunya klien, yang penting dia puas.
Disini prinsip para desainer grafis berbeda-beda, ada yang idealis ada juga yang berfikir asal klien puas, ada juga yang bisa mengarahkan klien dan menggabungkan apa yang diinginkan klien dengan maksud sang desainer tapi tetap mendapat hasil yang memusakan untuk keduanya. Si klien seneng, desainer juga puas dengan hasil kerjanya.
Perlu diketahui, seorang desainer grafis itu berbeda dengan orang yang bekerja mengoperasikan software desain dan di perintah ini itu oleh klien.
Desainer bisa diibaratkan sebagai dokter atau psikolog dalam pekerjaan mereka. Desainer memberikan yang terbaik untuk klien dengan berbagai pertimbangan dan pengetahuan mereka dalam dunia desain grafis. Sekali lagi, mereka gak asal bikin, asal jadi terus klien seneng. Memberikan kepuasan kepada klien memang harus diutamakan, tapi bukan berarti meninggalkan nilai2 penting lain.
Oh iya, satu tipe lagi nih hampir lupa.
Tipe Klien Gratisan
Ketika seseorang memilih untuk menjadi seorang desainer grafis, ada masa dimana mereka belajar berbagai hal dalam dunia desain. Nilai2 dan berbagai aturan yang harus dipatuhi seorang desainer dll. Termasuk penguasaan menggunakan software desain.
Setelah melewati tahap tersebut, hampir kebanyakan desainer belum terlalu percaya diri untuk menjual jasa mereka. Mulailah mereka membuat berbagai macam desain untuk latihan dan pengalaman di masa mendatang.
Publish hasil karya di sosmed, atau di website2 desain grafis dengan harapan banyak orang yang ngeliat dan mungkin membutuhkan jasanya.
Dari situlah semuanya dimulai...
Desainer : *Buka sosmed.... Wah ada yang komen nih di desain gue yang kemaren..
Isi Komentar :
Anonym : wah bro.. Lo bisa desain ternyata? Keren2 juga hasilnya..
Desainer : hehehe... Lumayan lah, belum terlalu mahir.
Anonym : Minta kontak lo dong bro, siapa tau ada kerjaan.. hehehe
Desainer : Oke, ini kontak gue *@&*#)#&)#(&#(#(
Setelah kejadian itu, si temen ngehubungin desainer...
Anonym : Halo bro.. Lo lagi sibuk gak? Tolong bikinin desain untuk &#(#*()##(#)(##&## blaaablaablaa creeett creett ceekk @&^&#& dongbro?
Desainer : Oh oke2, nanti gue buatin yaa.
Anonym : Oke, thank u banget ya bro..
Begitulah seterusnya....
Mohon maaf sebelumnya, tulisan ini gak bermaksud untuk menghakimi atau apapun.. Gue cuma ingin menjelaskan kepada masyarakat untuk tidak menganggap enteng sebuah desain atau seorang desainer grafis.
Karena dari pengalaman gue, masih banyak orang yang menilai sebuah desain hanya dari hasil jadi tanpa tau proses sang desainer untuk menghasilkan karyanya. Banyak yang menilai kalo hasil desain yang rumit itu lebih mahal daripada hasil yang simpel.
Sebagai contoh logo-logo terkenal yang ada sekarang. Semua logo tersebut bernilai sangat tinggi padahal hasilnya menurut masyarakat awam "kok begitu doang mahal ya?"
Padahal, proses para desainer sampai menemukan ide untuk membuat logo tersebutlah yang nilainya tinggi.. Berbagai ide kreatif yang disesuaikan dengan konsep dan keinginan sang klienlah yang sangat rumit. Ketika hasil desain telah tercipta dan hanya sebuah logo simpel, memang dengan pengetahuan yang sedikit hanya akan menilai "begini doang mahal banget", atau banyak juga yang merasa "yahh, gini doang gue juga bisa bikin"
Hehehe... Yah, setiap orang punya seleranya masing2. Beda kepala ya pasti beda juga pemikirannya. Kalo selera didasarkan dengan apa yang menurutnya bagus, cantik atau menarik, hal ini pasti relatif dan bersifat subjektif. Karena menurut gue, desain bukan hanya tentang hasil yang enak dilihat, tetapi juga bisa menyampaikan apa maksud yang tersirat dalam desain tersebut.
EmoticonEmoticon